liputan6online.com | ARJAWINANGUN- Masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Ormas dan LSM wilayah Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon menolak atas rencana pemerintah untuk membangun pasar Modern Tegal Gubug, Senin (26/7/2021).
Hal tersebut disampaikan oleh Rembing Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Arjawinangun yang mengikuti acara penolakan pembangunan pasar Modern berencana akan dibangun tidak jauh dari Pasar Sandang Tegal Gubug.
"Kami mewakili masyarakat Arjawinangun ingin agar pembangunan pasar Modern Tegal Gubug dikaji ulang, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan salah satunya adalah bagaimana nanti nasib para pedagang-pedagang kecil yang modalnya pas-pasan," ujarnya.
Lanjut Rembing, pejabat publik seharusnya banyak mendengar harapan masyarakat setempat yang mana kita ketahui banyak pedagang kecil yang modalnya seadanya juga berdagang di pasar Tegal Gubug.
"Jangan sampai setelah pasar Modern terbangun dengan didominasi oleh para pedagang bermodal besar yang akhirnya berdampak negatif kepada para pedagang kecil bahkan hingga tergerus dan tidak bisa berdagang lagi. Jika itu terjadi dimana letak keadilannya kan kasihan mereka," Jelasnya.
Tambah Rembing, saya sebagai ketua PAC Ormas PP Arjawinangun berharap agar dimohon untuk dikaji atau dipertimbangkan ulang demi membela pedagang kecil atas nama keadilan.
Diketahui, penolakan pembangunan pasar modern ini di ikuti oleh beberapa Ormas dan LSM di Kabupaten Cirebon seperti, Ormas Pemuda Pancasila (PP), Al Jabar, GMBI, LMPI, GRIB, GIBAS dan LSM CIB.
Kehadiran Ormas dan LSM tersebut semata-mata menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan dari kebijakan publik juga salah satu bentuk dari kepedulian serta mewakili masyarakat Arjawinangun dalam rangka menegakan keadilan untuk membela para pedagang kecil. (Hani&Tim)