liputan6online.com | KABUPATEN CIREBON- Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag gelar pertemuan dengan Kader Penyuluh KB di Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon, Selasa (7/9/2021).
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana, bersama unsur Kecamatan, Polsek dan Koramil serta penyuluh KB Kecamatan Sedong, Greged dan Beber.
Imron mengatakan, para penyuluh KB ini sangat mempunyai andil besar terhadap kesadaran Keluarga Berencana masyarakat di Kabupaten Cirebon.
“Mereka itu kerjanya nyata untuk mengedukasi masyarakat terkait program keluarga berencana (KB),” ujarnya.
Imron menjelaskan, jumlah para kader penyuluh KB sangatlah banyak. Akan tetapi dari sekian banyak hanya beberapa orang yang statusnya ASN.
“Banyak kader Penyuluh Kader KB statusnya honor. Hanya 34 orang yang berstatus ASN se-Kabupaten Cirebon. Tetapi walaupun honorer semangat mereka sangat tinggi,” jelasnya.
Pihaknya mengucapkan banyak terimakasih atas peran serta para penyuluh KB yang setiap hari memberikan edukasi kepada warga.
Selain itu, kata Imron, dengan adanya kader penyuluh KB di Kabupaten Cirebon sangat membantu pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya keluarga berencana (KB).
lanjut Imron, setidaknya para kader sudah mengedukasi warga tentang pentingnya KB. Seperti menunda pernikahan usia dini. Karena pemerintah membatasi umur pernikahan bukan berarti melarang tetapi memberikan kesadaran kepada masyarakat karena nikah dini tidak baik untuk kesehatan.
Di sisi lain, Camat Greged Kabupaten Cirebon, Moch. Cholikus Surus, S.I.P mengatakan, untuk jumlah kader Penyuluh KB di Kecamatan Greged sangatlah terbatas.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk mencapai 58 ribu lebih serta jumlah KK mencapai 17 ribu lebih dibutuhkan kader penyuluh KB yang begitu banyak.
“Kecamatan Greged hanya mempunyai empat penyuluh KB, artinya dibandingkan dengan jumlah KK sendiri satu penyuluh bisa menangani kurang lebih empat ribu KK. Dengan jumlah terbatas para kader penyuluh ini tetap siap melakukan edukasi pelayanan KB kepada masyarakat yang menjadi sasaran KB,” katanya.
Cholikus menjelaskan, dengan jumlah kader penyuluh KB yang sangat terbatas ini, pihaknya tidak mengambil pusing, pasalnya semua pihak ikut membangun mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan dalam berkeluarga.
“Kami bersama penggerak PKK kecamatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu bersinergi dalam mengedukasi Program Berencana,” jelasnya.
Cholikus pun mengungkapan, wilayah Kecamatan Greged saat ini sangat memperhatikan. Pasalnya, IPM di Greged pada posisi enam dari bawah di Kabupaten Cirebon.
“Posisi IPM kita urutan enam paling bawah se-Kabupaten yang yang semula no tiga, alhamdulillah sudah naik menjadi enam. Dengan kondisi demikian, kami siap bersinergis dengan rekan-rekan semua pihak seperti UPT Puskesmas UPT KB Koramil dan Polsek,” paparnya.
Lanjutnya, ketika tahun 80-an KB hanya sekedar memenuhi target pasang alat kontrasepsi. Semakin berkembang penyuluh KB juga ikut mengedukasi segala hal bukan hanya terkait kontrasepsi, tetapi bagaimana meningkatkan kesejahteraan keluarga mengatur jarak kelahiran dan tentunya mencegah pernikahan dini dan kesejahteraan didalam keluarga, tutupnya. (L6OC/Hani)