Ilustrasi
liputan6online.com | NTT- Sebanyak 9 Kepala Keluarga (KK) di Desa Compang Wesang Kecamatan Lamba Leda Selatan tidak menerima BLT Dana Desa dengan alasan menerima PKH susulan.
Kepala Keluarga atas nama Hendrikus lulus kepada media ini pada sabtu 02 oktober 2021 mengatakan bahwa dirinya kecewa atas sikap pemerintah desa karena kurang kordinasi dengan tim PKH kabupaten. Serta sosialisasi kepada kami sebagai masyarakat Compang Wesang terkait bantuan dari pemerintah. Semestinya mereka tau bahwa kami ini benar-benar sebagai KK penerima PKH atau tidak.
"saya sengat kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak memberikan kami dana bansos di tengah pandemi covid 19 ini. Alasan mereka, kami menerima PKH susulan, sampai sekarang administrasi terkait PKH belum juga urus. Kalau kami memang terima pkh, mengapa rekening kami belum terima?" ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan FM, bahwa pihaknya sudah 9 bulan. tidak menerima BLT dan juga bansos lainnya.
"Kami terkadang bingung apa si kriteria penerima BLT didesa Compang Wesang. Karena kami sebagai masyarakat petani hanya mengharapkan keadilan".
Menanggapi hal itu KORKAB PKH Manggarai Timur Efrem Dianto, melalui chattingan Whatsapp kepada media ini mengatakan bahwa terkait sosialisasi pada bulan januari lalu hanya sebagai calon peserta PKH.
"Terkait sosialisasi pada Januari itu mereka hanya sebagai calon peserta PKH dan belum menjadi peserta PKH. mereka akan menjadi peserta, jika sudah ada SK penetapan dari Kementrian. Kalau yang belum terima buku tabungan itu benar, karena sampai sekarang pihak BRI belum keluarkan bukunya dan sedang dikoordinasikan dengan pihak BRI" jelasnya
Sementara Ovi, KORKAB TKSK Manggarai Timur melalui chattingan WhatsApp Menjelaskan bahwa untuk Desa Compang Wesang atas nama Elisabet Dimur penerima BPNT.
"nanti saya sampaikan ke TKSK Poco Ranaka untuk temui Ibu Elisabet", Jelasnya
Untuk diketahui Calon peserta PKH yang sudah cek namanya Hendrikus lulus, Rosalia Pelita, Paulus Bolong, Damianus Pampur, Aloysius Jandut, Rikardus Tat, Paskalis Oce, Petrus Jelatu, dan Elisabet Dimur.
Sementara kades Compang Wesang Yulius Lesing enggan memberikan komentar sementara media ini sudah coba menghubunginya berulangkali.
(L6OC/Eposth Ngaja)