liputan6online.com | NTT- Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Mamggarai Timur akan menggelar musyawarah cabang yang akan dilaksanakan pada sabtu, 16 oktober 2021.
Dalam kegiatan itupun para panitia pelaksana baik ditingkat OC ( organizing comite) dan juga SC (Staring Comite) telah mempersiapkan baik dari pendataan anggota hingga proses pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan database yang ada dikepanitiaan bahwa jumlah anggota Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Manggarai Timur (Matim) sebanyak 1.512 orang yang tersebar di seluruh wilayah Matim. Dari 1.512 anggota tersebut terdiri dari berbagai cabang PMKRI seIndonesia dengan latar belakang yang berbeda, baik dari segi pendidikan maupun pekerjaan.
Ketua Panitia Konferensi Cabang (Konfercab) ditingkat SC Tino Rani mengatakan Forkoma siap bersatu dan berdiri di atas tiga benang merah PMKRI. Tujuan Forkoma Manggarai Timur ini dibentuk untuk menangani isu-isu sosial.
"Masalah masalah sosial yang turut menjadi atensi Forkoma Matim," ungkap Tino.
Sementara ketua Panitia Pelaksana tingkat OC mengatakan bahwa Dalam pelaksanaan kegiatan Konfercab ini, ada lima figur yang akan digadang untuk memimpin Forkoma PMKRI Manggarai Timur ke depan.
"Ada lima nama yang digadang untuk maju dalam Konfercab PMKRI Matim itu diantaranya: Ade Manu Belu (Cabang Malang), Sandri Apul (Cabang Bogor), Bona Ngendo (Cabamg Makassar), Efen Soni (Cabang Kupang), dan Herlin Making (Cabang Denpasar)",Pungkas Lian
Mewakili Salah satu figur, Ade Manubelu saat dimintai keterangan terkait namanya yang disebut-sebut dalam kegiatan konfercab PMKRI Manggarai Timur mengatakan bahwa jika terpilih sebagai ketua Forkoma PMKRI Manggarai Timur dirinya akan mengedepankan nilai-nilai PMKRI serta merawat 3 benang merah PMKRI agar Forkoma PMKRI tetap kuat dan selalu eksis di tengah persoalan sosial.
"Forkoma PMKRI harus berada di tengah masyarakat untuk melawan persoalan sosial," tegas Ade.
Ade juga berharap agar kegiatan Konfercab Forkoma Matim dapat berjalan dengan lancar dan bisa menjadi organisasi yang berguna untuk Gereja dan Tanah Air. (L6OC/Eposth Ngaja)
