Camat Percut Sei Tuan Ismail, didampingi Kasi Kebersihan Romy Surya Darma (foto: hendra liputan6online.com)
liputan6online.com | DELISERDANG - Agar dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, provinsi Sumatera Utara, peran serta masyarakat dalam membangun tingkat
kesadaran dan kepedulian adalah kunci utama, Kamis (11/11/2021).
Camat Percut Sei Tuan Ismail, didampingi Kasi Kebersihan Romy Surya Darma, menjelaskan jika persoalan sampah memang menjadi tugas dari dinas kebersihan dan pihak kecamatan.
Tumpukan Sampah beberapa Minggu LaluMeskipun begitu, persoalan sampah juga menjadi tanggung jawab dan perhatian bersama. Tentunya peranan masyarakat dan kerjasama dalam membangun tingkat kesadaran dan rasa kepedulian adalah kunci utama dan sangatlah dibutuhkan.
Ismail menjelaskan, sebanyak 500 ribu jiwa dari 18 desa ditambah 2 kelurahan jumlah penduduk yang ada di kecamatan Percut Sei Tuan dan jika per jiwanya menghasilkan 0,5 Kg sampah dikalikan dengan jumlah penduduk, maka dapat dirincikan sampah yang dihasilkan setiap harinya sebanyak 250 ribu Kg atau 250 ton.
"Dengan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya sebanyak 250 ton, hal ini yang menjadi kendala bagi kami. Sementara jumlah armada (truk) yang ada untuk mengangkut sampah tersebut hanya 8 unit. 1 truk hanya bisa dimuat sebanyak 4 ton. Jadi setiap harinya sampah hanya bisa diangkut hanya 32 ton saja,"jelas Ismail.
Dalam hal itu Ismail, mengatakan akibat kekurangan fasilitas sehingga menjadi kendala dan tentunya sisa sampah setiap harinya terus bertambah hingga menumpuk. Apa lagi jarak Tempat Pembuangan Sampah (TPA), jaraknya cukup lumayan jauh.
"Kekurangan fasilitas memang menjadi suatu kendala. Apa lagi TPA nya berada di Kecamatan Kutalimbaru, memang cukup lumayan jauh jaraknya. Sehingga truk hanya bisa mengangkut sampah hanya sekali dalam sehari,"terangnya kepada liputan6online.com.
Dikatakannya, agar dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya, peran serta masyarakat adalah kunci utama dalam membangun tingkat kesadaran dan kepedulian bersama.
"Peran serta masyarakat sangatlah diharapkan baik dari rasa kesadaran dan kepedulian. Apa lagi masyarakat itu melarang dengan tegas jika ada masyarakat luar sengaja membuang sampah di desa atau di lingkungannya. Jika hal itu dilakukan, tentunya jumlah sampah setiap harinya dapat berkurang,"harap Ismail.
Selain itu, sampah juga bisa menjadi manfaat untuk menambah pendapatan bagi masyarakat yang menjadi konsumen sampah.
"Bagi masyarakat yang mau menjadi konsumen sampah, tentunya bisa menambah pendapatannya. Sebab sampah itu bisa dibagi menjadi tiga yakni, sampah plastik bisa dijual. Sedangkan sampah daun bisa diolah menjadi pupuk kompos. Sementara sampah yang tidak bisa dimanfaatkan, itulah yang dibuang karena tidak bermanfaat,"pungkas Ismai, menyarankan. (L6OC/Hendra Tanjung)