 |
| Pengemudi angkot Harto Manalu, saat dipaparkan polisi (foto: doc polisi liputan6online.com) |
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, saat merilis kasus insiden kecelakaan tersebut kepada wartawan menuturkan. Hasil tes urine yang dilakukan tersangka positif narkoba. Namun sebelum insiden kecelakaan, tersangka lebih dulu menenggak minuman beralkohol.
“Tersangka mengakui sejak 3 tahun belakangan ini mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu dan hasil dari tes urine yang dilakukan hasilnya positif methampetamine,”tutur Riko, Senin (6/12/2021) didampingi Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Sonny Siregar dan Kapolsek Medan Barat Kompol Ruzi
Dikatakannya, jika supir maut itu sebelum mengemudikan angkotnya lebih dulu meminum minuman beralkohol saat masih ditempat pangkalan angkot.
"Waktu masih berada dipangkalan angkot, tersangka lebih dulu menenggak minuman beralkohol bersama teman-teman seprofesinya. Juga empat hari sebelumnya, tersangka mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu,"pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden kecelakaan antara kereta api dengan angkutan umum terjadi di Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, kota Medan pada Sabtu 4 Desember 2021 sore.
Dalam peristiwa itu, empat penumpang tewas dilokasi sementara enam penumpang lainnya mengalami luka-luka. Sementara mobil angkot itu dalam kondisi terbelah.
Menurut saksi mata dilokasi, peristiwa bermula sore itu kereta api jurusan Binjai-Medan, hendak melintas. Disaat bersamaan angkutan umum Wampu Mini Trayek 123 BK 1610 UE datang dari Jalan Sekip menuju arah Jalan Gereja, lalu menerobos palang pintu perlintasan. Seketika kereta api yang semakin dekat akhirnya menabrak angkot nahas tersebut. (L6OC/HT)
