Warga Minta Gubernur dan Pj Bupati Deli Serdang hingga BWS Diminta Datang Lihat Kondisi Masyarakat

Editor: Admin author photo

Foto Istimewa/ istimewa liputan6online.com

liputan6online.com | HAMPARAN PERAK- Tergenang Banjir selama empat hari, warga minta gubernur dan Pj Bupati Deli Serdang hingga BWS turun langsung melihat Kondisi masyarakat Desa Hamparan Perak.


Pasalnya, ratusan rumah di Dusun I Pauh, Desa Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, terdampak musibah banjir sedalam hampir satu meter, Rabu (15/1/2025). Banjir tersebut disebabkan akibat curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir di kawasan tersebut. 

Banjir juga membuat warga mulai terserang penyakit hingga tidak bisa beraktifitas. 

Dilokasi banjir di Kawasan Gang Amal Dusun I Pauh, terlihat jumlah warga yang hendak melakukan aktivitas keluar rumah berhati-hati menggunakan sepeda motor dan juga harus berjalan kaki takut kendaraan roda dua mereka rusak akibat melintasi banjir yang merendam perkampungan mereka. 

Sebagian warga terlihat lebih memilih berdiam diri di rumah sambil menunggu air banjir di permukiman mereka surut. Ketinggian air yang masuk ke permukiman warga bervariasi mulai dari tiga puluh centimeter hingga mencapai hampir satu meter. 

Halimah, salah satu warga sekitar lokasi banjir mengatakan, banjir mulai masuk kerumah warga sejak Minggu malam kemarin disaat hujan deras mengguyur kawasan Kecamatan Hamparan Perak.

"Hampir satu meter air masuk kerumah, dan saya pun terserang demam, batuk sama pilek," sebut Halimah.

Menurutnya, sejak hari banjir juga sudah menggenangi permukiman mereka dan banjir tersebut merusak perabotan rumah tangga dan alat elektronik miliknya. 

"Kemarin banjir juga tapi sudah surut, nah, tadi malam hujan deras lagi, banjir lagi sampai 1 meter tingginya," ucap Halimah. 

Sampai hari ini belum ada bantuan yang didapat oleh warga sekitar yang terdampak banjir. dirinya pun berharap agar bantuan bisa didapat keseluruhan warga.

"Sampai hari ini belum dapat, kami yang sakit, kasih obat-obatan," cetusnya.

Selain merendam ratusan rumah warga dan merusak perabotan rumah tangga serta barang-barang elektronik milik warga, sejumlah warga yang terdampak banjir pun mulai terserang penyakit. Warga sekitar dibantu oleh pemerintah Desa setempat terpaksa mengevakuasi warga yang sakit menggunakan perahu buatan untuk dibawa menuju klinik maupun di tenda pengungsian.

Terpisah, seorang warga juga sebut saja Armansyah, mengatakan jika banjir yang masuk kedalam rumahnya berukuran 32 cm dan diluar dari pekarangan rumahnya berukuran hampir 50 cm, dirinya harus menggunakan pompa, untuk mengeluarkan air dari dalam rumahnya.

"Ya didalam rumah banjirnya 32 cm, diluar rumah 50 cm, dan keluarga sudah kena batuk ini. Dan, kami seluruh warga meminta Pj Bupati Deli Serdang, pihak BWS, Gubernur Sumatera Utara dan instansi yang terkait turun langsung melihat kondisi kami seperti ini," kata Armansyah.

Kepala Desa Hamparan Perak Muhammad Helmi mengatakan banjir di Dusun I Paoh ini terjadi sudah hampir seminggu dan sampai saat ini bantuan yang dilakukan oleh pihak pemerintah Kabupaten Deli Serdang hanya mendirikan tenda pengungsian.

"Tapi kita lihat, debit air semakin naik, dan pembuangan muara sampai saat ini belum terealisasi sampai saat ini," ucapnya.

Banjir tersebut, ucap Helmi berukuran kedalaman satu meter, hingga 1 setengah meter, hingga membuat masyarakat mengalami penyakit batuk, gatal-gatal dan sakit perut.

Dirinya berharap agar pengorekan muara di Sei Limau bisa terealisasi dengan baik, sesuai dengan janji yang diberikan oleh Pj.Bupati Deli Serdang, Wirya Arahman, ketika meninjau banjir September lalu.

"Saya berharap dan memohon kepada pemerintah, tolong direalisasi pengorekan muara sepanjang 1 km di sei limau, di Dusun II, Desa Hamparan Perak, jika bisa terealisasi kami bisa menjalankan pemerintahan dengan baik," ucapnya.

Sebelumnya pada Banjir September lalu Pj.Bupati Deli Serdang, Wirya Arrahman mengatakan akan berupaya untuk mencari solusi ini dengan berkoordinasi dengan Balai Sungai karena ini merupakan wewenang dari Bali Sungai, yang merupakan vertikal yang berkoordinasi langsung dengan pusat, meskipun pihak Pemkab tidak mempunyai wewenang sampai kesitu, namun Pemkab tidak mau tinggal diam, dengan berkoordinasi dengan Dinas SDABMK untuk mengerjakan alat Beko Amfibi, yang siap diturunkan untuk membersihkan seluruh permukaan sungai. (L6OC/Kinoi)
Share:
Komentar

Berita Terkini